BOLSEL LensaSulut.com – Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) benar-benar memanfaatkan peluang terkait program yang ada di sejumlah kementrian. Salah satunya adalah program rumah khusus yang ada di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Lewat anggota Komisi V DPR RI Hi Herson Mayulu, dana sebesar 3,2 miliar bisa direalisasikan tahun ini untuk program rumah khusus (Rusus) di Bolsel.
Pengajuan program itu, karena Kabupaten Bolsel merupakan daerah pesisir yang telah mengajukan bantuan rumah khusus bagi masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Pembangunan 25 unit rumah khusus (Rusus) diawali dengan peletakan batu pertama yang dihadiri Bupati Bolsel Iskandar Kamaru didampingi Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, di Desa Tabilaa Kecamatan Bolaang Uki, Rabu 28 Juli 2021.
Proyek 25 unit rumah khusus nelayan itu, berdiri di atas lahan seluar 1.5 hektare di Desa Tabilaa Kecamatan Bolaang Uki.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengingatkan bahwa program ini merupakan upaya pemerintah untuk merelokasi pemukiman nelayan dalam meminimalisir dampak kondisi cuaca di pesisir pantai.
“Ini patut disyukuri karena program ini tidak semua daerah dan desa bisa menikmatinya. Ini semua berkat aspirasi dan komitmen anggota Komisi V DPR RI Bapak Haji Herson Mayulu,” ucap Iskandar.
Menurut Iskandar adanya bantuan rumah khusus tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan sekaligus menyediakan hunian yang layak huni bagi keluarganya.
Anggota DPR RI Komisi V, Hi Herson Mayulu menyampaikan, salah satu indikator kemiskinan adalah hunian (rumah). Untuk itu, pemerintah selalu berupaya agar rumah masyarakat dapat memenuhi standar rumah layak tinggal.
“Pekerjaan Rusus di Desa Tabilaa ini merupakan satu-satunya di Sulut. untuk itu patut disyukuri,” ucap H2M julukan Hi Herson Mayulu.
Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta agar proyek yang anggarannya bersumber dari APBN ini mendapat support dari Pemda terkait fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan.
Menurut H2M, program pembangunan rumah khusus merupakan salah satu bagian dari Program Sejuta Rumah. “Melalui pembangunan rumah khusus tersebut, pemerintah lewat program Joko Widodo terus berupaya menyediakan hunian layak huni bagi masyarakat beserta prasarana, sarana dan utilitasnya,” jelas H2M.
Selain itu lanjut H2M, penerima manfaat penyediaan rumah khusus tersebut adalah masyarakat yang memenuhi kriteria untuk menghuni Rumah Khusus. Beberapa target masyarakat penerima bantuan rumah khusus adalah masyarakat nelayan yang bertempat tinggal di kawasan pesisir pantai dan bermata pencaharian sebagai nelayan.
“saya berharap, meski tak semua mendapat bantuan, akan tetapi para nelayan di Bolsel bisa lebih sejahtera karena sudah memiliki tempat tinggal yang layak huni,” harapnya.
(*/jef)