MANADO,lensasulut.com– Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Utara (PWPM Sulut) menghargai sikap politik Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah DR Dahnil Anzar Simanjuntak yang telah resmi bergabung ke Tim Sukses (Timses) pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi Koordinator Juru Bicara Timses. “Kami menilai itu hak politik beliau karena tidak ada di AD/ART yang melarang anggota Pemuda Muhammadiyah untuk masuk menjadi Tim Sukses calon presiden, calon kepala daerah ataupun partai politik,” ujar Ketua Umum PWPM Sulut Ramang Muhammad SS melalui Sekretaris Umum Fuad Kadir SE, ketika diwawancarai Senin (24/9/2018) di Rumah Kopi Shaad Manado.
Lebih lanjut, Fuad menilai Ketua Umum Dahnil telah membuat pernyataan di berbagai media bahwa meski dirinya masuk di Timses Prabowo-Sandi, tetapi sikap Pemuda Muhammadiyah secara organisasi adalah Netral dalam menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hal ini contohnya seperti yang dilansir media online detik.com berjudul “Pimpin Jubir Timses Prabowo, Dahnil: Pemuda Muhammadiyah Netral.”
Karena itu, kata Fuad, anggota Pemuda Muhammadiyah tidak boleh menyatakan bahwa Organisasi Pemuda Muhammadiyah mendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu, Calon Anggota Legislatif (Caleg) tertentu ataupun Partai Politik (Parpol) tertentu. “Kami sangat mengapresiasi pernyataan beliau yang sudah dimuat di sejumlah media online terkait netralnya Pemuda Muhammadiyah di Pemilu 2019. Hal ini mengingat banyak juga kader Pemuda Muhammadiyah yang menjadi tim sukses di kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Kader Pemuda Muhammadiyah juga tersebar di sejumlah Partai Politik baik koalisi pendukung Capres Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma’ruf Amin, bahkan masuk dalam daftar caleg. Karena pada dasarnya Pemuda Muhammadiyah mempersilahkan kadernya untuk menentukan sikap politik pribadi pada Pemilu 2019. Tetapi secara organisasi Pemuda Muhammadiyah Netral,” ujar Fuad.
Ketika ditanya terkait adanya desakan untuk mundurnya Dahnil sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Fuad menyatakan, bahwa hal itu diserahkan kepada Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Dahnil sendiri. “Semuanya diserahkan ke Pimpinan Pusat apakah mengganggu atau tidak terhadap jalannya roda organisasi dan program kerja termasuk persiapan Muktamar yang perlu mendapat perhatian penuh. Tetapi pada dasarnya kami sangat percaya dengan kapasitas Pimpinan Pusat dalam membantu Ketua Umum untuk mengatur jalannya roda organisasi,” jelasnya.
Dia menambahkan, PWPM Sulut mengimbau agar masyarakat, media, warga Persyarikatan Muhammadiyah dan kader Pemuda Muhammadiyah agar lebih bijak dalam menyaring setiap pernyataan Dahnil Simanjuntak. “Perlu lebih teliti dalam memilah pernyataan beliau apakah dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah atau sebagai Juru Bicara Pasangan Capres Prabowo-Sandi,” tutup Fuad. (Jefrry)