Beranda Minahasa Tenggara Waspada Bahaya Muntaber, Pasien RSUP Ratatotok Didominasi Balita.

Waspada Bahaya Muntaber, Pasien RSUP Ratatotok Didominasi Balita.

1090
0
BERBAGI
dr. Ersi Deu

RATATOTOK lensasulut.com – Penyakit diare dan muntah berak (Muntaber) mewabah di Kecamatan Ratatotok dan sekitarnya, Beberapa warga yang mayoritas balita, memenuhi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ratatotok Buyat, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) akibat terkena muntaber.

Pantaun LensaSulut, di RSUP Ratatotok Buyat, 4 hari terakhir ini pasien penyakit diare dan muntaber mengalami peningkatan. Terdapat belasan balita yang saat ini menjalani perawatan di instalasi rawat inap anak.

“Sejak Senin kemarin hingga hari ini, terdapat 15 pasien muntaber yang dirawat,” kata Kabid Pelayanan RSUP Ratatotok Buyat, dr. Merki Rundengan Rabu (10/10).

Dikatakannya, melihat dari jumlah pasien yang datang tersebut, memang terjadi peningkatan. Namun dia mengatakan, pasien tersebut berasal dari wilayah yang berbeda-beda.

“Yang datang ke sini biasa memang yang sudah tidak sanggup lagi ditangani di rumah. Mereka dirawat sejak kemarin,” sebutnya.

Sementara itu, orangtua yang anaknya berusia dibawah dua tahun menderita muntaber menyebutkan, buah hatinya sudah berkali-kali muntah dan buang air. Semua makanan yang ditelannya keluar, bahkan sampai memuntahkan dan berak berupa air.

“Anak saya sampai lemas dan pucat, makanya saya langsung bawa ke rumah sakit kemarin,” akunya seraya mengatakan, saat ini anaknya sudah mulai membaik.

Belum bisa dipastikan apa penyebab hingga banyak belita di Kec Ratatotok dan sekitarnya terserang diare dan muntaber. Namun diduga dikarenakan mengkonsumsi air yang kurang baik atau salah makan.

Terkait mewabahnya penyakit diare dan muntaber, Kepala Puskesmas Ratatotok dr. Ersi Deu dikonfirmasi tak membatahnya. Dia mengatakan, saat ini memang terjadi peningkatan penderita diare dan muntaber.

“Penyakit diare setiap tahun itu memang ada. Biasanya meningkat pada bulan Juli dan Agustus karena cuaca musim pancaroba,” ungkap Deu

Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan pemantauan. Hasilnya, secara umum pasien diare masih normal.

“Memang ada peningkatan, tapi masih normal belum melewati batas. Belum KLB,” jelasnya.

dr. Eko Marsidi

Senada dengan Kepala Puskesmas Ratatotok, Kepala Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Timur Eko Marsidi, SKM, M.Kes saat di konfirmasi Menyebutnya lagi, selain karena perubahan cuaca dari hujan ke kemarau, penyakit diare juga bisa disebabkan dari pola makan yang tidak bersih.

“Kita telah menginstruksikan kepada petugas kesehatan di Puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan mengajak warga pola hidup sehat. jadi kita harus lebih bijak dalam mengonsumsi air,” pungkasnya. (bayu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here