MANADO, LensaSulut.com – Keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) diyakini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk belajar, berkreasi, dan berkolaborasi. Ini merupakan langkah signifikan dalam mendukung visi bangsa menciptakan generasi muda yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Mantan Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Grevo Soleman Gerung, berharap kehadiran AMN di Manado dapat membantu mahasiswa mengasah keterampilan mereka secara maksimal, sehingga siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Dengan adanya AMN, kami berharap mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan mereka secara optimal dan siap berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Gerung menilai bahwa pembangunan AMN menjadi katalisator peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, khususnya bagi Unsrat Manado. Proyek pemerintah ini diharapkan dapat memperkuat peran universitas dalam mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Sebelumnya, Konsultan Pembangunan AMN dari Universitas Indonesia (UI), Gumilar, menyatakan bahwa AMN mengusung empat nilai inti atau core values dari pendidikan multikultural yang diterapkan di asrama tersebut. Nilai-nilai tersebut adalah apresiasi terhadap multikulturalisme, pengakuan harkat manusia dan HAM, pengembangan tanggung jawab global, serta tanggung jawab manusia terhadap planet bumi.
Pembangunan AMN sendiri dilandasi oleh amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa keberadaan AMN sangat penting untuk mendorong mahasiswa dari berbagai daerah di tanah air untuk saling mengenal keragaman masing-masing.
“AMN ini diisi oleh mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Semua ada di sini, di Asrama Mahasiswa Nusantara. Tujuannya adalah untuk saling mengenal,” kata Jokowi, dikutip dari Setkab.
Jokowi juga berharap agar para penghuni AMN dari berbagai suku, agama, dan daerah dapat hidup rukun dan bersatu.
“Ke depan, dengan saling mengenal dan memahami adat serta budaya masing-masing, kita akan lebih rukun, bersatu, dan kompak,” pungkasnya.
(*)