BALI, LensaSulut.com – Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Manado, Salma Keysa Arunde dan Chiquititha Wyhelming Pandara, terpilih sebagai peserta dalam kegiatan Muhammadiyah Youth Interfaith Leadership Program (MYILP) 2025 yang berlangsung di Bali pada 13–15 Januari 2025.
Kegiatan ini merupakan program pelatihan kepemimpinan mahasiswa lintas iman yang diikuti oleh mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia. Salma dan Chiquititha mengungkapkan bahwa program ini sangat menginspirasi, terutama dalam memperkuat nilai-nilai keberagaman dan toleransi di kalangan generasi muda.
“MYILP adalah langkah yang baik dalam membahas toleransi. Ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai, khususnya di Sulawesi Utara,” ujar Salma.
Untuk bisa mengikuti kegiatan ini, para peserta harus melewati proses seleksi yang ketat. Dari sekitar 100 pendaftar, hanya 10 peserta yang berhasil lolos dan mendapat kesempatan untuk mengikuti program ini.
Chiquititha menambahkan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang dapat menyatukan bangsa. “Dengan adanya keberagaman, kita bisa mencapai persatuan dalam mewujudkan tujuan yang sama, yaitu mempertahankan NKRI,” tuturnya.
Melalui kegiatan MYILP, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya dalam menjunjung tinggi nilai toleransi dan menghargai keberagaman. Salma dan Chiquititha berharap program ini terus berlanjut dan dapat menciptakan generasi muda yang lebih inklusif serta berjiwa kepemimpinan.
(jea)